Otomatisasi. Kata itu erat kaitannya dengan Revolusi Industri 4.0 yang kini tengah digaungkan ke masyarakat. Adanya Revolusi Industri 4.0 mendorong proses produksi menjadi lebih otomatis sehingga lebih efisien.

Bila ditelaah lebih lanjut, Revolusi Industri 4.0 dimotori oleh beberapa perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT), artificial intelligene (AI), hingga komputasi awan atau cloud computing.

Dalam penerapannya, otomatisasi pada solusi IoT terlihat pada komunikasi antara mesin yang satu dengan lainnya. Komunikasi antar mesin ini berjalan secara otomatis tanpa campur tangan manusia. Jika ada masalah dalam proses komunikasi, operator mesin bisa langsung mengetahuinya saat itu juga.

Jika dalam IoT proses otomatisasi terjadi pada komunikasi antar mesin, maka proses otomatisasi pada teknologi AI terjadi pada cara berpikir mesin mengolah sebuah informasi. AI sendiri masih merupakan gambaran umum mengenai kecerdasan buatan pada mesin. Karena AI memiliki subset berikutnya seperti machine learning.

Pada machine learning, kecerdasan buatan telah dilatih menggunakan data dalam jumlah besar. Rangkaian data itu kemudian diolah untuk mengambil kesimpulan, dan kesimpulan tersebut digunakan untuk menyelesaikan tugas dengan cara yang paling efektif.

Kemampuan ini juga yang membedakan machine learning dengan mesin yang telah diprogram sedari awal untuk menyelesaikan sesuatu dengan rangkaian perintah tertentu. Machine learning memiliki kemampuan yang lebih dinamis karena mampu menyelesaikan suatu tugas berdasarkan data yang telah dipelajari.

Contoh penerapan machine learning bisa terlihat pada platform video on demand yang menampilkan rekomendasi video berdasarkan preferensi pengguna. Machine learning mempelajari video genre apa saja yang disukai pengguna, dan selanjutnya menampilkan video rekomendasi yang karakteristiknya mirip dengan video yang disukai masing-masing pengguna.

Contoh lain penerapan machine learning bisa dilihat di beberapa platform marketplace. Beberapa marketplace menawarkan rekomendasi barang yang disesuaikan dengan perilaku tiap pengguna saat melakukan aktivitas belanja online.

Meski begitu, jika ada ‘pelajaran’ yang belum diinput oleh yang mengembangkan machine learning tersebut, maka bisa saja menghasilkan kesimpulan yang salah. Algoritme machine learning masih sangat ‘mesin’ karena hanya mampu melakukan apa yang telah dirancang oleh penciptanya.

Jika machine learning mash perlu ‘diberitahu’ untuk bagaimana ia menciptakan kesimpulan maupun prediksi akurat dengan terus diberikan data, lain halnya dengan deep learning.

Deep learning merupakan pengembangan dari machine learning yang bertujuan meniru cara kerja otak manusia menggunakan artificial neural network atau jaringan nalar buatan. Deep learning menggunakan sejumlah algoritme sebagai ‘neuron’ untuk bekerja sama dalam menentukan dan mencerna karakteristik tertentu dalam suatu rangkaian data.

Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa deep learning mampu mengidentifikasi apa yang perlu dipelajari dan bagaimana mempelajarinya ketika dihadapkan dengan pasangan data input-output berjumlah banyak. Deep learning juga mampu menggambarkan pola terkuat dalam setiap entitas yang disajikan, misalnya wajah, suara, bahkan tabel angka.

Contoh penerapan deep learning ini bisa terlihat pada teknologi facial recognition. Deep learning bisa membaca secara otomatis wajah setiap pengunjung yang masuk ke dalam sebuah gedung, apakah pengunjung tersebut karyawan atau tamu. Deep learning juga bisa diterapkan pada speech recognition atau untuk mengenali suara sehingga mmebantu menurunkan jumlah kesalahan saat melakukan identifikasi suara.

Kesimpulannya, deep learning cocok digunakan untuk memperhitungkan data yang tidak eksak seperti bahasa, suara atau gambar. Sementara machine learning dapat memberikan analisis atau kesimpulan yang lebih tepat dari algoritme eksak seperti fungsi lookup.

Terkait hubungannya dengan revousi industri 4.0, artificial intelligence dan turunannya seperti machine learning dan deep learning tentu akan membantu mewujudkan proses otomatisasi di berbagai bidang yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing industri.

Ahza Global Strategis – Digital Agency Jakarta, Indonesia